Category Archives: Thoughts

Because We Have No Idea,Even When We Thought We Know – Lebih Baik Diam Daripada Berkomentar Jujur –

Standard

Pernah ga sih kalian ngerasa lumayan deket sama seseorang, sampai ketika ada sesuatu hal yang menurut kalian kurang baik, kalian berani kasih komentar (karena care, bukan kepo, atau mau ikut campur. Tapi tanpa disangka-sangka, komentar kalian bukan hanya ga diterima dengan baik, tapi komentar itu dianggap menyakiti..

OK, saya bukan guru komunikasi atau apapun, bahasa saya terlalu straight to the point. Tapi saya nerani komentar karena saya merasa cukup dekat dengan miss X dan jujur aja, saya care sama dia..

Sedihnya, dia menganggap saya terlalu ikut campur urusannya dan yang lebih sedihnya lagi, ini saya tahu dari temannya yang si X curhati.

Saya sensitif kok. Saya tahu dia tersinggung, maka saya segera minta maaf kalau komentar saya menyinggung dia. Tapi dia bersikap seakan-akan ga masalah, tapi lalu ngomongin saya di belakang.

Itulah salah satu flaw saya, walau saya tahu saya salah, saya ga bisa terima diomongin di belakang. Rasanya seperti ditusuk dari belakang sama orang yang saya percayain..

Saya trauma dengan itu. Masalahnya, dulu, gara-gara masalah cowo kecengan sahabat saya, dia tega-teganya ngejelekin saya di belakang. Sampe-sampe sengaja ketemuan dengan teman-teman saya yang lain hanya untuk ngejelek-jelekin saya. Butuh waktu setahun lebih untuk memperbaiki semuanya dan tetap saja kami ga pernah bisa sedekat dulu..

Saya ga suka dibicarain di belakang. Sungguh!!

Dari beberapa pengalaman pahit itu, kesimpulannya, sedekat apa pun kita kira kita dengan orang lain, kita ga akan pernah tahu bagaimana kita di matanya.

Pagar itu perlu dipasang lagi sepertinya 😦

Another blog

Standard

So,yesterday I made myself another blog..I just like the fact that we can customise the page a whole lot different options using blogspot..

I’ve recently had a new hobby..to see thousands of beauty blog..many of them comes from blogspot..they got pretty fonts. While in wordpress,u got to pay some money to get various kind of fonts..

I’m a fonts addict..got tons of fonts in my ..

So, here I am with 2 blogs,but haven’t post things much in both blogs..

I planned to make my other blog for a beauty blog,but I’m to lazy to review my beauty kits (my beauty tools n cosmetics was not as much and as great as other person who make beauty blogs)..

Let’s just see what I’ll post in my http://www.magdollenco.blogspot.com blog account..

We’ll see 🙂

Posted from WordPress for BlackBerry.

Advokasi untuk Koruptor = Korupsi??

Standard

Saya mau sedikit ikut-ikutan mengomentari pernyataan Denny Indrayana yang melecehkan profesi advokat.

Sebelum berkomentar, saya berusaha mencari logika apa yang dipergunakan oleh ybs hingga mengeluarkan pernyataan kotroversial seperti itu di ranah publik pula. Apabila pernyataan seperti itu keluar dari buah pemikiran seorang awam, yang menganalogikan seorang pembela dalam persidangan sebagai orang yang membela pihak yang bersalah, rasanya orang-orang yang mendengar pernyataan seperti itu bisa sedikit memaklumi, Tapi yang saya ga habis pikir, kok bisa-bisanya pernyataan seperti itu keluar dari buah pikiran seorang pejabat negara yang setiap hari berurusan dengan ranah hukum. Wamen Hukum dan HAM loh. Orang yang seharusanya sangat mengerti mengenai Hak azasi dan hukum. Jujur saya ga bisa nemu maksud lain dari pernyataan tersebut selain penggeneralisasian negatif untuk profesi advokat.

Apakah seorang advokat, yang memang tugasnya melakukan pembelaan terhadap seseorang lalu disamakan dengan tersangkanya??

Saya ga mau bicara secara ilmu hukum. Banyak ahli hukum yang lebih berkompeten menjelaskannya. Coba kita lihat secara awam aja deh. Kalau seseorang dituduh melakukan pembunuhan padahal sebenarnya tidak melakukan pembunuhan tersebut, lalu tidak ada orang yang membantunya untuk membuktikan dirinya tidak bersalah, karena takut dianggap pembunuh juga, bagaimana nasib si tersangka itu? Apakah dia begitu saja dihukum untuk kejahatan yang tidak dia lakukan??

Advokat yang nakal memang ada. Bukan rahasia umum lagi. Tapi tidak bisa kita menggeneralisasi suatu profesi karena adanya oknum2 tersebut.

Lalu malam ini, dalam sebuah tayangan diskusi mengenai kontroversi pernyataan Denny ini, ada komentar yang saya rasa lucu. Komentar tersebut intinya menyatakan bahwa pernyataan Denny tersebut adalah sebuah refleksi dari pandangan masyarakat yang kecewa, yang memandang penegakan hukum di negara kita ini sudah demikian terpuruknya. Apabila memang pandangan masyarakat awam keliru mengenai profesi advokat, seorang pejabat negara, apalagi Wamen Hukum dan HAM, seharusnya meluruskan pandangan tersebut. Bukannya menegaskan stigma negatif tersebut.

Jika disebutkan bahwa dahulu DI pernah menjadi seorang advokat, yang menjadi pernyataan buat saya, apakah atau bagaimanakah mindset yang dia pakai selama dia menjalankan profesi advokat? Apakah profesi advokat dia terjemahkan sebagai “orang yang melakukan pembelaan terhadap orang yang bersalah”? Jika iya, saya rasa, pantaslah beliau mengeluarkan pernyataan demikian.

Yang menjadi pokok permasalahannya sekali lagi bukanlah mekanisme penyampaian pernyataan tersebut. Ntah beliau menyuarakannya dalam media apapun tidaklah menjadi masalah. Yang menjadi masalah adalah pernyataannya.

Lalu ketika pernyataan tersebut berbuntut panjang, diceritakan bahwa DI meminta maaf (hanya kepada advokat yang bersin). Permintaan maaf apa sih itu? Saya rasa beliau kurang menyadari efek dari pernyataan yang dilontarkannya. Bukan hanya menyinggung dan menghina profesi advokat, selain itu, pernyataan itu menggiring opini masyarakat untuk semakin tidak percaya pada hukum di negeri ini. Ini berlaku untuk pihak yang pro maupun yang kontra.

Bagi pihak yang pro, contoh opini yang berkembang adalah “nahh, bener kan. Emang ga beres kok hukum di negeri ini. Koruptor dibelain sama advokat koruptor”.
Bagi pihak yang kontra, contoh opini yang beredar, “Bagaimana negeri ini bisa menegakkan hukum, lah wong orang yang duduk di kursi pejabat aja ga mengerti hukum kok”.

Buat kalimat maafnya yang sepertinya lebih berbau basa basi, saya akan meminjam quote Tao Ming Tse di film Meteor Garden, “Kalau maaf berguna, buat apa ada penjara” (kalo ga salah :D)

Posted from WordPress for BlackBerry.

Dream or just put ur toes on the ground??

Standard

Here’s the deal..
Since we were just a lil person,we are taught to have dreams..inget pepatah “gantungkan harapanmu setinggi bintang”
That we have to chase our dreams..

Ya, saya tahu, impian itu ga mudah untuk digapai. Perlu kerja keras untuk mewujudkan impian. Tapi bagaimana dengan impian yang tidak bisa diwujudkan, walau kita merasa kita sudah berusaha sebaik mungkin? Dalam banyak kasus, kita akan meninggalkan mimpi yang sulit dicapai itu, lalu berusaha mencapai mimpi yang lain. Biasanya mimpi yang kedua ini ga setinggi mimpi pertama.

Setiap manusia pasti kecewa ketika mimpinya ‘tidak’ tercapai (or we chose to believe that the dreams was unreachable). Semakin tinggi mimpi yang ingin diraih, semakin kecewa juga ketika mimpi itu gagal diraih. Perasaan kapok atau trauma itu manusiawi. Dan jujur saja lah, tidak semua orang bisa bangkit dengan cepat dan mengusahakan cara lain untuk meraih mimpi itu.

Beberapa orang butuh waktu lama. Mengubur mimpi yang terbesar, mengejar mimpi kecil, lalu suatu saat akan kembali mengejar mimpi terbesar. Ada pula yang ‘mengganti’ mimpi itu dengan mimpi yang lebih kecil. Misalnya, si X bermimpi punya rumah di PIK, tapi mengingat kondisi keuangan dan lain-lain, dia mengganti mimpinya dengan berusaha memiliki rumah mungil di pinggiran kota Jakarta. Ada juga yang melepaskan mimpinya sama sekali.

Yah, apapun itu, yang saya mau bahas disini adalah keberanian untuk kembali bermimpi lagi.

Merasakan perasaan kecewa itu menyebalkan. Kita cenderung menyalahkan orang lain dulu, baru, jika beruntung, kita akan bercermin, lalu mengkoreksi diri kita, apakah ada kesalahan yang kita buat dari proses pencapaian mimpi tersebut.

Bagaimanapun bentuk kekecewaan itu, pasti menimbulkan luka di hati. Selanjutnya, pasti ada keinginan untuk tidak merasakan luka yang sama. Dari situ kita secara tidak sadar telah membatasi diri kita sendiri dari menggapai mimpi. Kita jadi takut bermimpi, jadi merasa ‘ga mampu’, dan lain sebagainya.

Saya juga bingung tuh sebaiknya bagaimana. Ga punya mimpi bikin hidup terasa kosong dan ga ada tujuan. Mengejar mimpi-mimpi yang kecil saja membatasi kemampuan kita sebenarnya. Mimpi besar kalau tidak kesampaian bikin kecewa. Jadi mesti gimana dong?????

Kadng iri lihat anak kecil. Mereka punya mimpi yang besar. mimpi mereka tidak dibatasi oleh apapun. Coba lihat anak kecil yang punya mimpi jadi dokter. Orang dewasa pasti berpikir, “dasar anaK kecil. Gatau apa jadi dokter itu susahnya setengah mati.”

Seharusnya kita yang sudah ‘dewasa’ ini mencontoh anak kecil. Jangan membatasi mimpi kita dengan pikiran kita sendiri. Ya tapi jangan mengada-ada juga. Bukan berarti bermimpi menguasai dunia. Hehehe….

Ada 1 relasi saya yang punya pengalaman yang keren tentang mimpi. Dia bercerita kepada saya bahwa dia punya cita-cita jadi seorang dokter. Tapi karena keterbatasan biaya, dia hanya bisa sekolah hingga tingkat SMU. Dia ga pernah mengubur mimpinya, hanya menyimpannya. Dia berusaha keras meneruskan usaha keluarganya. Singkat kata, dia berhasil membuat usaha keluarganya itu menjadi suatu usaha yang besar.

Dari hasil usahanya itu, dia membangun sebuah klinik. Diakhir ceritanya, dengan nada setengah bergurau, dia berkata, “Saya memang ga menjadi seorang dokter, sesuai dengan cita-cita dasar saya, tapi sekarang saya bisa menggaji beberapa dokter untuk bekerja pada saya.” Walau bentuk pencapaiannya berbeda, tapi dia tetap merasa telah menggapai impiannya.

Saya ingin memberanikan diri untuk mempunyai mimpi yang besar dengan disertai keberanian untuk mewujudkannya tanpa mengkhawatirkan hasil yang akan saya capai. Toh orang bijak mengatakan buah dari usaha dan kerja keras itu selalu manis rasanya, walau bagaimana pun bentuknya.

Yuk kita bermimpi lagi. Jangan terlalu terpaku dengan apa yang anda miliki saat ini. Berhentilah takut bermimpi. Bebaskan anganmu, lepaskan semua kekhawatiranmu. Buatlah hidup kita lebih bertujuan dengan mengejar mimpi..

BERJUANG!!!!!

🙂

Posted from WordPress for BlackBerry.

Harrasment

Standard

Do you ever experienced being harassed??

Saya ga ngerti deh apa yang ada di otak orang yang melakukan pelecehan..

Oke,saya ngerti beberapa orang ga ‘ngeh’ kalau bercandaannya atau perlakuannya terhadap seseorang tuh termasuk harassment..katakan lah bentuk2 yang blur itu termasuk lil’ harrasment..

Tapi,saya rasa, normalnya, orang mesti aware bahwa mereka sudah melakukan pelecehan ketika mereka menyentuh orang lain secara tidak pantas..

So,I’ll share you my experience about this..
There’s this X guy at work..
Dia demen banget menyentuh wanita di kantor..
Mulanya saya brusaha berpikir positif..dia berusaha nampak akrab sama siapapun..
Tapi kok ya lama2 saya jengah banget ya sama sentuhan dia..
Buat saya,even akrab,rasanya berlebihan banget sih kalo ngelus2 lengan ataupun bahu (beda dengan menepuk bahu)..
Yang paling saya ga suka,dia pernah berusaha menyentuh perut saya dengan embel2 kalimat, “duh,lo kok makin gemuk sih??”
Luckily saya berhasil menghindar..
Saya sudah beberapa kali mengingatkan dia,baik secara halus,kasar,maupun dengan sedikit kekerasan..
Tapi dia tuh kok ya ga nyadar2..

Pagi ini,ketika saya sedang berbicara serius mengenai invoice yang berkasnya belum lengkap juga dengan seorang teman kerja bagian accounting, dia menyentuh lengan saya..
Saya menepiskan sentuhannya sambil melanjutkan pembicaraan saya..
Tapi emang dasar batu, dia malah nerusin lebih kurang ajar..dia memegang lengan saya dari arah belakang bagian dalam sehingga hampir menyentuh, maaf, sisi payudara saya.
Reaksi saya adalah :
Berhenti bicara, lalu melayangkan tinju ke bahunya..
Kaget juga sih denger bunyinya..kenceng banget..sampe beberapa orang yang kebetulan ada di situ ngeliatin..
Termasuk si pelaku, nampak kaget dengan reaksi saya..
Sampe ada yang nyeletuk, “jah,Magda galak amat.” Saya ngerti dia bilang gitu karena dia gatau apa sebabnya saya melayangkan tinjuan saya.
Saya cuma jawab, “Gw ga suka dipegang-pegang.”

Saya ga nyesel udah ninju bahunya..saya malah masih merasa pengen nampar mukanya. Tapi saya masih cukup kuat menahan diri. I won’t make a scene in my office..

So, sanking keselnya, saya memuat kejadian itu dalam status BBM saya..
Beberapa orang langsung menanyakan perihal status saya tersebut..
Terimakasih buat teman2 saya yang otomatis menawarkan untuk datang ke kantor untuk memberikan pelajaran buat si tangan ramah itu..You guys rocks 🙂
Namun yang bikin saya kaget, banyak yang jadi cerita sama saya kalau mereka juga pernah jadi korban dari tangan ramah yang sama.
Malah ada 1 cerita, bahwa si tangan ramah pernah menyentuh bokong teman saya dan di lain waktu pernah pula sambil bergurau di dalam lift menunjuk teman saya itu dan ngomong ke temannya, “perkosa aja dia.”
Ya ampunnnn..

Saya udah pernah denger kalau memang banyak keluhan tentang tangan ramah orang itu..tapi saya ga nyangka sampe separah itu..

Saya juga pernah denger cerita kalau dia pernah melakukan hal yang sama ke cewe lain di kantor, tapi sayangnya si cewe itu ga sempet ngehindar..Cewe itu ngamuk sampe nangis..
Tapi saya pikir itu hanya cerita, karena setahu saya si X ini belum pernah ditegur oleh atasannya mengenai kebiasaan buruknya itu.

Oh yaaa,ada juga komen mengenai si tangan ramah ini, “itu sih tergantung ceweknya!”
Well, fyi, dia melakukan pelecehan sama cewe2 yang jabatannya bukan manager ke atas, cewe2 yang ga doyan ribut, n cewe2 yang kelihatan lemah.
Ga peduli dia berpakaian atau berprilaku sopan atau ga.
So, stop blaming victims!
Kalo emang udah wataknya kurang ajar, ya dia ga liat lah korbannya siapa!

Mengenai prilaku si X ini ke saya, saya udah pernah memberikan beberapa warning.
Some people understand the warning we gave..
Like this another guy at work, sebut aja si Z.
Si Z ini yang sok-sok akrab, tiap ketemu salaman..tapi kok ya kalau salaman dilama2in dan hal ini bikin saya ga nyaman..
Walau jengah, just being nice, tetep aja saya ngeladenin salaman sama dia,even tiap salaman saya pasti langsung menarik kembali tangan saya cepat-cepat.
Suatu waktu,pas salaman, dia menahan tangan saya sambil bilang, “may I kiss you?”
Reaksi saya:
Melepaskan tangannya dengan kasar lalu saya langsung pergi.
Semenjak itu saya selalu berusaha menghindari dia dan dia nampaknya menyadari hal itu.
Si Z ini ga pernah lagi berlaku ga sopan sama saya. See, we did an action to defend ourselves n some people understand it.This kind of peoples won’t mess with us anymore.

On the other side,there’s this X type of person..The one who won’t understand 1 single action. Si X ini sudah pernah saya ajak bicara baik-baik..mengajak dia berfikir apa yang kira2 akan dia rasakan jika pacarnya atau adik perempuannya dilecehkan..hasilnya nihil….
Saya pernah juga nonjok dia, ga sekencang hari ini, lalu diemin dia..well, it’s worked..tapi cuma beberapa saat..
Saya udah beberapa kali mengingatkan, “jangan pegang-pegang!”, “tangannya kurang ajar banget sih”, dan lain sebagainya..
Tapi nampaknya semua ga bikin dia nyadar..
Oh ya, saya juga beberapa kali mengeluhkan perbuatannya pada supervisornya, tapi nampaknya, tanpa bukti, si supervisor juga merasa sulit menegur.
So, sekarang saya sedang mempertimbangkan untuk melaporkannya ke atasan saya, karena saya merasa sangat ga nyaman dengan keadaan ini.

Yang jadi pertimbangan saya adalah
1. Saya takut dia jadi dendam;
2. Saya kasihan kalau dia dapet hukuman extreme (dikeluarkan dari pekerjaan misalnya)
Tapi saya sangat merasa kalau dia itu perlu diperingatkan secara tegas supaya dia tahu, perbuatannya itu bisa berdampak buat pekerjaannya.

So, wish me all the best to solve this problem yaa 🙂

Posted from WordPress for BlackBerry.

MERDEKA!!!! (Oh wait!! Merdeka?? I dont think soooooo…..)

Standard

Yeahhhh..another tanggal merah di kalender masehi..17 Agustus..Peringatan hari kemerdekaan..

yeah,,well,,OK..DIRGAHAYU INDONESIA!! But, ada meaningnya ga?? 17 Agustus 1945 kita bener-bener bisa merasakan arti kata merdeka, karena pada saat itu kita bisa dengan lega hati terlepas dari panjajahan. Tapi di samping rasa lega dan bahagia, saya yakin, pada saat itu pasti tersimpan kekhawatiran akan pembangunan, perekonomiann dan banyak hal lainnya.Tetapi, semua kekhawatiran itu ditebus dengan semangat membara untuk membangun negara yang kelak akan bisa diperhitungkan di mata dunia. Tekad yang bulat untuk memanfaatkan segala kekayaan alam Indonesia untuk memajukan kehidupan berbangsa dan bertanah air..

66 tahun setelah deklarasi kemerdekaan Indonesia, apa yang kita dapat??

1. KORUPSI : di sektor mana di negara ini yang tidak mengandung unsur korupsi??Dari lembaga pemerintahan hingga panitia 17an hampir dapat dipastikan mengandung unsur korupsi. Untuk kasus-kasus yang relatif kecil, yang terendus media, memang ada proses hukum yang “kelihatannya” dijalankan. Tapi kasus-kasus besar yang lain????Korupsi di Indonesia tuh layaknya fenomena bunung es..Apa yang berada di bawah permukaan jauh lebih besar daripada apa yang nyata-nyata dapat dilihat di atas permukaan..

2. KEMISKINAN : Jurang pemisah antara si kaya dan si miskin makin jauh. Coba deh kita perhatikan, semakin kaya seseorang, semakin ia tergila-gila dengan segala hal yang ‘gratis’. Mereka menghubungkannya dengan ‘complimentary’. padahal dengan mudah, hal-hal tersebut dapat mereka bayar kok. Lalu si miskin??no free things for them..Mereka berjuang sangat keras hanya sekedar untuk bisa bernafas keesokan harinya. Peoples in Indonesia can happily spend millions of Rupiahs for a pair of ‘happening’ shoes or bags, while others digging pile of garbage, just to find things they can turn into foods..

3. KEMERDEKAAN BERIBADAH : apa ya artinyaPancasila, sila pertama..KETUHANAN YANG MAHA ESA apakah diintepretasikan sebagai “AGAMA YANG HANYA SATU”?? Walau agama berbeda-beda, ada 6 (enam) agama yang diakui di Indonesia, kenapa masih banyak yang merasa was-was dalam beribadah?? Banyak tempat ibadah yang dipaksa dibongkar, dengan berbagai alasan yang dikemukakan, atau tanpa alasan sama sekali. I mean, whats up with that?? Bukankah agama itu adalah hubungan yang palin pribadi antara manusia dengan Tuhan-nya??Kenapa mesti dicampuri oleh pihak-pihak lain yang merasa aliran yang dianutnya adalah aliran yang paling benar??Atas alasan ‘membela agama’ beberapa kelompok masyarakat mensahkan diri untuk mengadili iman dan kepercayaan orang lain. Menurut saya, dan sejauh pengetahuan saya, agama tidak mengajarkan manusia untuk melakukan kekerasan. Yah, maybe ada beberapa yang memperbolehkan, dengan alasan ada suatu keadaan dimana agama yang dimaksud mengalami penindasan, kesemena-menaan..Agak ironis sebenarnya, betapa negara yang katanya “BHINEKA TUNGGAL IKA” dalam kenyataannya gagal menghargai perbedaan. Yang lucunya lagi, penyerangan, penganiayaan yang kerap terjadi akibat masalah ini, sering dianggap sebagai suatu hal yang dapat dimaklumi, bahkan beberapa golongan merasa penganiayaan terhadap mereka yang ga sealiran adalah suatu tindakan heroik dalam rangka membela agama. So, yang merdeka disini adalah para pelaku penganiayaan. Sedangkan para korban??Ga cuma jadi korban, mereka juga dianggap sebagai pihak yang bersalah.

Gosh, sebenarnya masih banyak hal yang menjadi indikasi bahwa Indonesia adalah negara yang belum merdeka..

Maybe bisa dikatakan merdeka buat segelintir orang yang bisa dan mampu membayar kemerdekaan (lets be realistic, di Indonesia, keadilan adalah milik orang-orang berduit).

Lalu, apakah saya setuju dengan segala gegap gempita perayaa17 Agustus??

Yap..saya masih setuju..tapi bukan untuk merayakan kemerdekaan Indonesia..Saya lebih setuju kalau tanggal 17 Agustus menjadi hari libur nasional..Libur dari kesesakan..Melupakan sejenak segala hal yang mengecewakan dari negara yang kita cintai ini..

Tetapi, untuk besok dan hari-hari selanjutnya, let’s make a different. Make changes. Start from the man in the mirror. Selebihnya, lets just hope and pray.. Semoga Indonesia bisa benar-benar merdeka..Amin..

Mulutmu Harimaumu

Standard

Why do God give us 1 mouth and 2 ears, bukan kebalikannya??

Karena adalah lebih baik kita cepat mendengar daripada cepat berkata-kata..

Kata-kata yang keluar dari mulut seperti pedang bermata dua. Bisa lembut dan menyejukkan, namun di sisi lain, bisa juga tajam dan melukai..

Pernah gak sih, secara sadar kita berceloteh dengan kata-kata yang kita anggap biasa saja, tapi untuk orang lain yang mendengarnya, kata-kata itu menghujam..well, begitulah seringkali kita secara tidak sadar telah menyakiti hati orang lain.

Luka fisik bisa disembuhkan dengan macam-macam obat. Tapi sakit hati akan membekas. Mungkin kata maaf kita bisa diterima. Tapi memaafkan dan melupakan adalah dua hal yang sangat berbeda.

Seringkali kita berpikir bahwa hanya kata-kata yang ‘berbau’ negative dan kata-kata kasar lah yang dapat menyakiti perasaan.

Woooooo…..

Tunggu dulu..

Kadang kala kita bermulut manis..

Manis yang membuai dan membuat orang lain merasa di awang-awang..

Padahal, maksudanya hanya sekedar ‘berbaik hati’

Well..bermulut manis tuh sama aja sama berbohong..

Cuma kemasannya aja yang cantik dan meluluhkan hati..

Ujung-ujungnya malah lebih menyakitkan dari kata makian.

Mari kita belajar lebih bijak dalam berkata-kata..

KOMUNIKASI

Standard

Dalam hidup ini, kita bersosialisasi..kita berinteraksi dengan orang lain. Betapapun kita mandiri, kita selalu, secara disadari atau tidak, membutuhkan orang lain..

Komunikasi adalah kebutuhan primer. Tidak hanya sandang, pangan, dan papan. Buktinya?? Simple aja. Masih inget film  “Cast Away” yang dibintangi oleh Tom Hanks pada tahun 2000. film tersebut pada intinya menceritakan mengenai seseorang yang terdampar di pulau, berjuang membangun tempat berteduh, mencari makanan, berbusana seadanya demi mempertahankan diri dari kejamnya perubahan cuaca, dan satu hal lagi mencari partner untuk berkomunikasi, yang ditemukannya dalam sosok Wilson, sebuah bola voli yang dimodifikasi menjadi sebentuk wajah.

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk berkomunikasi. Entah itu dengan berbicara secara langsung, menunjukkan mimic wajah, manulis, menggambar, atau melalui bahasa isyarat.

Tujuan komunikasi adalah menyampaikan apa yang ada dalam pikiran atau perasaan kita kepada pihak lain. It takes two to tango and it also takes two to communicate

Walaupun komunikasi adalah kebutuhan mendasar, akan tetapi mengimplementasiannya dalam kehidupan nyata termasuk sulit. Bayak hal yang membatasi kita untuk menciptakan suatu komunikasi yang baik dan lancar.

Setiap manusia di dunia ini adalah pribadi yang unik. Hal ini yang menjadi tantangan yang terbesar dalam menciptakan komunikasi yang baik.

Manusia memiliki keterbatasan dalam mencurahkan apa yang ada di dalam hati dan pikirannya sehingga dapat dimengerti oleh pihak yang dituju.

Beragam sifat manusia yang dihadapi, beragam pula cara kita untuk berkomunikasi. Kadangkala kita harus menjadi orang yang straight to the point, di waktu lain kita mesti pandai merangkai kata agar maksud dan tujuan tersampaikan dengan baik.

Kondisi, timing, jabatan, dan banyak hal lain harus menjadi pertimbangan dalam menciptakan komunikasi. Tidak mungkin kita menerapkan tata cara komunikasi yang sama terhadap seorang anak, orang tua, teman, pasangan, atasan, bawahan, dsb.

Kadang, dengan berbagai macam pertimbangan yang njelimet, kita jadi enggan mengkomunikasikan hal-hal yang kita ingin agar orang lain dapat mengerti. Malas berdebat, enggan dianggap sok tahu, khawatir dengan ‘keamanan’ posisi yang ditempati sekarang, dan lain-lain. Lalu ketika pada akhirnya pesan itu benar-benar tidak tersampaikan kita menjadi kesal. Tapi, hey, salah siapa?? Kita lah yang dari awal membiarkan orang lain salah tanggap dengan tidak menunjukkan maksud dan tujuan kita secara jelas.

Good communication and bad communication will lead us to a whole different result.

Nyesek loh nyimpen-nyimpen sesuatu cuma karena takut akan hasil dari mengkomunikasikan pikiran kita.

I, myself, still have the problem. Padahal gw orangnya ekstrovert. Tapi tetep aja ga selalu bisa mengkomunikasikan apa yang gw rasain or pikirin.

Ever had the feelin that u gonna blow up from hiding so much thoughts??been there, mate and it will grow anger within yourself. Not necessarily anger towards other, most of the time the anger is to yourself. An accumulated feeling of disappointment from having no courage to communicate the thoughts.

Komunikasi itu, bukan hanya sekedar untuk menyampaikan apa yang kita pikir dan rasakan kepada orang lain, tapi juga sebuah bentuk pelepasan emosi yang dapat sedikit meringankan tekanan dari perasaan-perasaan atau pikiran-pikiran tersebut..

So..daripada nelen sendiri, lebih baik kita mencari cara yang lebih bijak untuk berkomunikasi.

 

Menunggu..

Standard

Pernah ga sih janjian sama seseorang..
Trus kita datang terlalu cepat, atau seseorang itu datang terlambat..
Lalu kita cuma bisa diam dan menunggu…
Minghitung waktu..
Tiap detik terasa sangat lama dan membosankan..
Menunggu itu menyebalkan…
Sangat………

Well,,here’s another type of waiting..
Bagaimana kalau kamu sedang menunggu jawaban dari Tuhan..
We all know that God will provide us the best..
His time is not our time..

Tetapi, menunggu jawabanNya kadang bisa sangat membosankan..
Yes, si gw sepertinya emang kurang sabar..
Sisi manusia gw kadangkala bikin gw menghentakkan kaki, ga sabar pengin tahu jawaban Tuhan..

Yes, I’ve tried to be as positive thinking as I can..
But again..
Sebagai manusia..ada kalanya gw bisa menjadi sangat tidak sabaran..
Merasa lebih tahu apa dan kapan yang terbaik..
Kalau sedang kumat,
Rasanya jadi kesal sendiri..
Gemes sendiri..
Rarungsing teu pararegeh..

Saat-saat seperti itu,
Gw suka ngintip2 CPG,RH, even stat FB atau twitter timeline..
Nyari kata2 yang bisa menyadarkan gw untuk lebih sabar lagi..

Bersabar itu sulit yaaa…
Sama sulitnya dengan selalu bersyukur dalam segala hal..
Sulit..tapi ga berarti ga bisa kan..
Walau sulit, n kadang lebih dari sekedar sulit,
Kita tetap harus berusaha belajar bersabar dan bersyukur..
Bibit-bibit kebahagiaan tuh..
Sayang banget kalo ga dipupuk, dirawat, n disiran tiap hari..

Belajar yukkkkk…….

Posted with WordPress for BlackBerry.

Apakah fungsi daripada ‘ngeblog’ buat seorang Magdollenco…

Standard

Hmmmm….
As I told before..
Beberapa tahun lalu gw ikut-ikutan bikin blog,
Tujuannya cuma sekedar pengin tahu..

Gw punya blog di account lain..tapi ilang bersama ilangnya memori gw ttg pasword2..

Nahhh..kenapa yaaa gw mulai ngebacot lagi di blog??
Lebih karena gw suka mikirin beberapa hal n suka aja menuangkannya dalam bentuk tulisan..

Tapi ada hal yang mengganggu..
Gw nampaknya terlalu merisaukan kalau2 tulisan gw ga menarik…
Sampai2 beberapa tulisan males gw publish n akhirnya gw delete gitu aja..
Tapiiii,,setelah dipikir2 lagi,,gw ke GR an bgt yaa..
Kesannya blog gw banyak yang ngunjungin…

Soooo….
Inilah blog gw..
I’m writing this blog not to impress anyone..
I just like to write my mind 😀

Posted with WordPress for BlackBerry.